Ceramah Bergaya Pantun, Dr. Ir. H. Budi Handrianto, M.Pd.I Berikan Warna Baru di Kajian Rutin Sabtu Pagi SPs-UIKA Bogor

Bogor-Ada yang berbeda pada ceramah di Kajian Rutin Sabtu Pagi Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor pada tanggal 12 Juli 2025. Dr. Ir. H. Budi Handrianto, M.Pd.I menyampaikan ceramahnya dengan bergaya pantun. Kajian Rutin Sabtu Pagi Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor adalah wahana sharing ilmu di antara para dosen, tenaga pendidik, mahasiswa dan alumni di lingkup Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor. Kajian rutin Sabtu pagi ini dilaksanakan setiap Sabtu pagi pukul 07.00 – 07.45 WIB.

Dr. Budi Handrianto menyampaikan ceramahnya yang berjudul “Carilah Dunia dan Akhirat”. Setelah salam dan kalimat pembuka, penceramah memulai ceramahnya dengan melantunkan puisi pembuka”

Di kala duduk sedang melamun
Terasa ada yang menuntun
Materi ceramah saya susun
Bentuknya seperti pantun

Lantas hadirin pun menyambutnya dengan kata “cakeep…” Penceramah meneruskan ceramahnya dengan kembali melantunkan pantun pembuka untuk menjelaskan judul ceramahnya.

Kalau berani bicara di mimbar
Bukan berarti sudah pintar
Saya ini sedang belajar
Sembari membaca istighfar

Insan Pascasarjana yang terhormat
Kemulyaan Insya Allah akan didapat
Judul ceramah untuk diingat
“Carilah Dunia dan Akhirat”

Selanjutnya penceramah menceritakan tentang bagaimana indahnya ajaran Islam, mulai dari keyakinan yang utuh kepada Allah SWT dan melarang menyembah selain Allah. Kemudian indahnya ajaran shalat, dilanjut puasa, kemudian zakat dan ibadah haji. Semuanya diuraikan dalam bentuk pantun bersajak.

Dalam ceramahnya, penceramah juga menampilkan puisi karya Sutan Takdir Alisyahbana berjudul Lapar. Puisi ini sangat sedih. Oleh penceramah digunakan untuk memberikan ilustrasi tentang ibadah puasa, di masa kita sama-sama merasakan kelaparan yang sama dengan si miskin papa. Hanya saja, jika kita berpuasa bisa berbuka, mereka yang miskin berbuka dengan apa? Mereka orang tak berpunya. Oleh karena itu, bersedekah dan membantu sesama adalah solusi Islam untuk mengentaskan kemiskinan.

Penceramah juga menganalisis, dengan zakat fitrah dari seluruh civitas akademika UIKA Bogor saja, bisa bernilai ratusan jutaan dan bisa memberi makan banyak orang. Belum lagi yang zakat harta. Sungguh Islam bisa jaya bila umatnya sadar semua. Zakat ini merupakan salah satu dari sistem ekonomi Islam yang mendekatkan jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin.

Diselipkan juga dalam ceramah tersebut pentingnya pendiikan keluarga. Di jaman sekarang ini mendidik anak tidak gampang. Maka, anak harus dibina sejak dini dan harus hati-hati. Kata penceramah dalam bentuk pantun:

Mendidik anak memang repot
Kita keras dibilang kolot
Kalau lunak khawatir membelot
Kurang sabar bisa sewot

Susahnya mendidik atau menasihati anak ini digambarkan oleh penceramah dengan kehidupan sehari-hari yang biasa terjadi di lingkungan kita. Berikut pantunnya:

Kalau disuruh pergi mengaji
Malah duduk menonton tivi
Ayolah nak segera pergi
Anak menjawab: Sebentar lagi

Namun menceramah memberikan motivasi agar tidak patah semangat dan terus berusaha. Semua bentuk ikhtiyar dikerahkan termasuk memberikan contoh dan mendoakan selalu sang anak. Katanya:

Tapi yang penting berusaha
Berikan contoh yang nyata
Jangan lupa panjatkan doa
Pada Allah Azza wa Jalla

Salah satu ayat yang menjelaskan pentingnya mencari dunia dan akhirat dikemukakan penceramah dengan menyitir QS al-Qashash ayat 77 di mana kaum muslimin diperintahkan untuk mencari bekal akhirat dengan potensi yang sudah Allah berikan kepadanya, namun jangan melupakan dunianya. Penceramah mengatakan:

Firman Allah pada manusia
Al Qashash 77 surat ayatnya
Wabtaghi fiimaa ataakallahud darul akhirah
Wa laa tansa nashibaka minad dunya

Apakah arti ayat ini ?
Terjemah bebas kira-kira begini
Kurnia akhirat wajib dicari
Kehidupan dunia ditata rapi

Penceramah memberikan contoh bangsa lain bisa maju, bangsa kita kenapa tidak? Maka kita harus berubah agar Allah mengubah nasib kita. Disitirnya QS Ar-Ra’du ayat 3 yang menjelaskan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Di akhir ceramah, penceramah memberikan pantun peribahasa:

Berakit-rakit kita ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit kita dahulu
Bersenang-senang kemudian

Kemudian penceramah menutup ceramahnya dengan pantun nasihat:

Sebagai penutup saya sampaikan
Orang arif punya ungkapan
Siapa menabur kebaikan
Menuai surga dijaga malaikat Ridwan

Ceramah Dr. Budi Handrianto yang termasuk singkat namun padat ini di akhiri dengan pantun penutup.

Buya Ibdalsyah Bukittinggi asalnya
Menjadi wadir di sekolah pascasarjana
Ceramah saya singkat saja
Semoga ada manfaatnya

Materi Kajian: Download

.

Dipublikasi oleh: Humas SPs-UIKA

___________________________________________________

Informasi lebih lanjut mengenai penerimaan mahasiswa baru dapat menghubungi layanan WA PMB Sekolah Pascasarjana UIKA di No: 0858-9410-8609

Pendaftaran Online Mahasiswa Baru : https://spmb.uika-bogor.ac.id/magister-doktor

Mungkin Anda juga menyukai