Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor Sukses Gelar ICMSME 2025, Kupas Digitalisasi UMKM, Ekosistem Halal, dan Tantangan Revolusi Industri 4.0

Bogor, 23 Agustus 2025 – Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor sukses menyelenggarakan The 3rd International Conference on Management and Small and Medium Enterprise (ICMSME 2025) di Swiss-Belcourt Bogor yang dilaksanakan secara hybrid.

Konferensi ini merupakan kolaborasi dari 4 perguruan tinggi yaitu Universitas Ibn Khaldun Bogor, Minhaj University Lahore, Pakistan, International Institute of Islamic Thought, Malaysia, serta Fatoni University, Thailand dengan menghadirkan akademisi dan praktisi internasional yang membedah isu penting terkait transformasi digital, pengembangan UMKM, hingga pembangunan ekosistem halal global.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua YPIKA Bogor H. Didi Hilman, S.H., M.H., M.Pd.I, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Inovasi, dan Pengembangan, Dr. Budi Susetyo, I.r., M.Sc serta Prof. Dr. Hj. Maemunah Sa’diyah, M.Ag., sebagai PLT Direktur Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor.

Ketua pelaksana kegiatan yaitu Dr. Bramastyo Bontas Prastowo, M.E dalam kesempatannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak kolaborator, peserta dan panitia yang terlibat “This event would not have been possible without the dedication and hard work of the organizing committee, as well as the support of our partners and sponsors. I extend my deepest appreciation to all those who have contributed to making this conference a reality”.

Lebih lanjut, ia berharap agar kegiatan ini menginspirasi semua pihak untuk menciptakan solusi inovatif dan etis yang akan memperkuat UKM dan mendorong kesejahteraan yang inklusif.

Sesi kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan inspiratif dari Haikal Hassan Baras, S.T., M.T., selaku Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Beliau menekankan pentingnya peran UMKM halal dalam memperkuat perekonomian umat di era digital.

Selain itu, H. Hendri Tanjung, Ph.D., Wakil Direktur I Bidang Akademik, Inovasi, dan Kemahasiswaan Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor, menyampaikan pandangan mengenai pengembangan UMKM berbasis ekonomi Islam sebagai solusi atas tantangan globalisasi dan digitalisasi.

Dalam kesempatannya, ia membagikan praktik transformasi digital koperasi syariah. Koperasi BMI yang kini memiliki lebih dari 241.000 anggota dan aset Rp1,3 triliun, berhasil melakukan lompatan melalui aplikasi BMI Mobile yang memfasilitasi transaksi digital, transparansi laporan keuangan, hingga layanan e-commerce, “digitalizing cooperatives is not just about following trends, but also ensuring the continuity of services for members and increasing the competitiveness of UMKM,” jelasnya.

Turut hadir pemateri internasional dan nasional yang memberikan perspektif komprehensif terkait pengembangan UMKM di era digital, di antaranya:

  • Dr. Trisliadi Supriyanto, M.S.I. (Universitas Ibn Khaldun, Indonesia)
  • Prof. Dr. Khurram Shahzad (Minhaj University Lahore, Pakistan)
  • Dr. Shaya’a Othman (International Institute of Islamic Thought, Malaysia)
  • Asst. Prof. Dr. Mahsoom Sateemae (Fatoni University, Thailand)

Diskusi berlangsung interaktif, dipandu langsung oleh Hj. Qurroh Ayuniyyah, S.E., M.Ec., Ph.D., yang berhasil menjaga dinamika diskusi tetap hangat dan produktif sepanjang sesi.

Paparan pemateri dapat disimpulkan sebagai berikut:

Prof. Dr. Khurram Shahzad: Digital Literacy dan AI untuk UMKM

Prof. Dr. Khurram Shahzad dari Minhaj University Lahore menyoroti kesenjangan adopsi digital di negara berkembang. Ia menyebut hanya 34% UMKM di Indonesia yang menggunakan teknologi digital, sementara adopsi AI masih di bawah 10%.

Menurutnya, peningkatan literasi digital dan pengembangan SDM adalah kunci agar UMKM mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Ia juga mencontohkan keberhasilan UMKM di India, Kenya, dan Brasil yang memanfaatkan AI untuk efisiensi, peningkatan produktivitas, hingga akses pasar global.

Dr. Trisiladi Supriyanto: Membangun Ekosistem Halal Resilien

Dr. Trisiladi, Ketua Program Magister Ekonomi Syariah UIKA Bogor, memaparkan urgensi membangun ekosistem halal yang tangguh. Menurutnya, pasar halal dunia mencapai USD 7 triliun pada 2024 dan diproyeksikan menembus USD 10 triliun pada 2030. Indonesia, melalui BPJPH, telah mensertifikasi 6,5 juta produk hingga pertengahan 2025.

Ia menekankan pentingnya integrasi fintech syariah, AI, dan blockchain dalam sertifikasi halal, serta kolaborasi internasional untuk harmonisasi standar. “A strong halal ecosystem must combine innovation, sharia financing, and cross-border collaboration.,” tegasnya.

Dr. Shaya’a Othman

Dr. Shaya’a Othman dari International Institute of Islamic Thought, Malaysia membahas bentuk pengembangan literasi digital di kalangan wirausahawan Islam dalam konteks ekonomi Islam, yang berlangsung di Universitas Ibn Khaldun Bogor. Ia menyampaikan bahwa literasi digital sebagai pondasi penting bagi wirausahawan Islam modern serta  mengaitkan ekonomi Islam dengan perkembangan teknologi dan inovasi berbasis digital.

Asst. Prof. Dr. Mahsoom Sateemae: Studi Kasus AHSAN Trustmark Thailand

Dari Thailand, Asst. Prof. Dr. Mahsoom Sateemae memaparkan studi kasus AHSAN Trustmark, inisiatif  Fatoni University untuk meningkatkan daya saing produk halal, khususnya industri hijab di Thailand Selatan. Program ini fokus pada pelatihan keterampilan, sertifikasi halal, branding, dan integrasi pasar global. Produk-produk bersertifikat AHSAN telah berhasil diekspor keSaudi Arabia, Malaysia, dan India, serta mengikuti pameran halal internasional. “AHSAN Trustmark is a resilient model of the halal ecosystem that combines Islamic values ​​with modern business practices,” ujarnya.

Pada kegiatan ini turut dilaksanakan penandatanganan Implementation Agreement (IA) antara Universitas Ibn Khaldun Bogor dengan seluruh pihak kolaborator yang diwakili oleh masing-masing pimpinan instansi dan berlanjut ke sesi paparan paper dengan skema pararel.

Konferensi ICMSME 2025 berhasil mempertemukan gagasan penting: digitalisasi UMKM, penguatan koperasi, adopsi AI, serta pembangunan ekosistem halal global. Diskusi ini menjadi pijakan dalam merumuskan strategi pemberdayaan UMKM yang inklusif, berdaya saing, dan berbasis nilai Islam di era digital. Dengan kehadiran puluhan peserta dari dalam dan luar negeri, ICMSME 2025 tidak hanya menjadi ajang akademik, tetapi juga wadah kolaborasi strategis untuk mewujudkan kesejahteraan ekonomi umat di tingkat global.

Pihak penyelenggara berharap konferensi ini dapat menjadi kontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan, berdaya saing, dan sesuai dengan prinsip syariah.

.

Redaktur: Whisnu/Humas

___________________________________________________

Informasi lebih lanjut mengenai penerimaan mahasiswa baru dapat menghubungi layanan WA PMB Sekolah Pascasarjana UIKA di No: 0858-9410-8609

Pendaftaran Online Mahasiswa Baru : https://spmb.uika-bogor.ac.id/magister-doktor

Mungkin Anda juga menyukai